ZA 12 Blog

Welcome to My Blog you can read ,copy and follow

Sabtu, 09 November 2013

Salah Kaprah 10 November

Diposting oleh Zakky Abdillah di 09.49 0 komentar
Hari Pahlawan adalah Hari yang diperingati untuk memperingati perjuangan para pahlawan di Surabaya setiap tanggal 10 November. Di masyarakat sudah menjadi asumsi umum kalau tanggal 10 November identik dengan perobekan bendera di hotel Yamato atau kalau tidak ya matinya jendral belanda A.W.S Mallaby.
Perlu diketahui bahwa insiden perobekan bendera di hotel Yamato tidak terjadi pada tanggal 10 November 1945 tapi tanggal 18 September 1945.
Perlu diketahui pula bahwa dibunuhnya Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945 bukan 10 November 1945.
Lalu 10 November itu memperingati apa ?
10 November 1945 terdapat insiden dimana pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. itulah yang memancing Masyarakat Surabaya memberontak dan menganggap ultimatum itu sebagai penghinaan terhadap Indonesia. Dan terjadilah pertempuran yang luar biasa.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Mencari Kehidupan di Planet Mati

Diposting oleh Zakky Abdillah di 23.24 0 komentar

Angkasa luar adalah ruang hampa tak bertepi. Hingga kini, rahasianya masih tak terungkap oleh ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat tatanan sempurna berupa miliaran galaksi, bintang, planet, komet, asteroid serta awan gas dan debu. Semua benda langit ini bergerak bersama dengan keselarasan sempurna. Galaksi Bima Sakti merupakan salah satu gugusan bintang raksasa yang di dalamnya terdapat Tata Surya kita. Marilah kita pelajari bersama tatanan maha luas ini dari satu ujung ke ujung lainnya:
Pluto
Inilah planet yang terjauh dari matahari. Alamnya yang berbatu sungguh dingin luar biasa. Dengan suhu permukaan sekitar -238 OC, atmosfer tipis planet ini berupa bongkahan es yang mati.
Neptunus
Inilah satu lagi planet beku dengan suhu permukaan -218OC. Atmosfernya yang terdiri atas gas hidrogen, helium dan metana adalah beracun bagi kehidupan. Kandungan tinggi metana beracun menjadikan atmosfernya berwarna biru. Inilah dunia mematikan yang dipenuhi badai hebat berkecepatan 2000 kilometer per jam.
Uranus
Planet mati ini sebagian besarnya tersusun atas batu dan es. Perlu waktu 84 tahun bumi bagi Uranus untuk mengelilingi matahari. Atmosfer hidrogen, helium, dan metananya sungguh mematikan bagi kehidupan.
Saturnus
Inilah planet terbesar kedua di Tata Surya. Saturnus dikenal dengan susunan cincin yang mengitarinya. Cincin ini terdiri atas gas, bebatuan dan es. Planetnya sendiri secara keseluruhan tersusun atas gas: 75% hidrogen dan 25% helium. Kerapatan planet ini lebih rendah dari air.
Jupiter
Sebagai planet terbesar dalam Tata Surya, Jupiter merupakan planet gas berukuran 318 kali lipat lebih besar dari bumi. Terdapat bintik merah besar pada permukaannya, yang merupakan sebuah badai raksasa yang cukup untuk menelan dua planet Bumi kita. Tak dijumpai daratan pada permukaannya. Suhu Jupiter dingin luar biasa. Terdapat badai besar yang berlangsung ratusan tahun, serta medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apa pun. Planet yang mengerikan dan menakutkan ini memiliki bulan yang dipenuhi oleh gunung. Bulan ini dinamakan Io. Io menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi medan magnet Jupiter, dan mampu membangkitkan tegangan listrik 400.000 volt di antara dua kutubnya.
Mars
Atmosfer Mars bersifat racun dengan kandungan karbon dioksida tinggi. Permukaannya penuh dengan kawah akibat tumbukan meteor, serta ngarai sepanjang ratusan kilometer. Mars merupakan bola batu merah yang diliputi angin kencang dan badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan.
Venus
Planet ini tidaklah dingin membeku seperti planet lainnya. Sebaliknya, Venus adalah pemanggang raksasa dengan suhu panas membakar. Suhu permukaannya yang mencapai 450OC cukup untuk melelehkan timbal. Venus mempunyai atmosfer berat yang tersusun atas lapisan tebal karbon dioksida. Tekanan atmosfer planet ini setara dengan tekanan di Bumi pada kedalaman satu kilometer di bawah laut. Atmosfernya diliputi lapisan-lapisan asam sulfat berketinggian ribuan meter. Karenanya, planet ini selalu diguyur hujan asam mematikan. Tak ada yang dapat hidup dengan atmosfer semacam itu.
Merkurius
Planet ini berada paling dekat dengan matahari. Merkurius berputar amat lambat pada sumbunya. Siang dan malamnya yang amat panjang mengakibatkan belahan yang menghadap matahari menjadi merah membara, sedang belahan yang lain membeku. Lingkungan semacam itu akan mematikan segenap makhluk hidup.
Demikianlah, delapan dari sembilan planet di Tata Surya kita, dan seluruh 53 bulannya, tidak mampu menyokong kehidupan. Masing-masing adalah planet mati, bola batu dan gas yang membisu. Namun, ada satu planet dalam Tata Surya yang belum kita amati. Planet ini sungguh berbeda dengan yang lain. Ini karena semua sifatnya, dari atmosfer hingga susunan permukaannya, dari suhu hingga medan magnetnya, dan dari unsur pembentuk hingga jaraknya dari matahari, telah diciptakan secara terbaik untuk menopang kehidupan. Planet tersebut adalah Bumi kita, yang juga dijuluki Planet Biru.
Pada bagian selanjutnya, akan kita singkap bersama sekelumit saja dari beragam misteri tak terhingga dari Planet Biru ini. Sekelumit ini pun sudah cukup untuk menunjukkan kehebatan Pencipta bumi. Dialah Allah, Tuhan yang telah menciptakan bumi beserta kesempurnaannya. Berkat ini semua, kita dapat hidup dengan nyaman. Mahasuci Allah, kepadaNya jualah hendaknya kita haturkan rasa syukur yang tak terkira.

UKURANNYA MEMANG SUDAH TEPAT

Keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi adalah seajaib penciptaannya. Semua ini dimungkinkan oleh keadaan khusus yang sengaja dirancang agar paling sesuai bagi kehidupan. Bahkan perubahan terkecil terhadapnya dapat mengakibatkan bencana besar.
Bumi, yang juga dijuluki sebagai Planet Biru, diciptakan secara ajaib dengan sifat istimewanya yang tak terhitung. Semua ini demi menjaga berlangsungnya kehidupan di atasnya. Berkat sifat-sifat ini, yang tidak dimiliki oleh planet-planet tetangganya, bumi menyediakan tempat yang luar biasa nyaman dan indah untuk hidup.
Ukuran bumi bukan kebetulan
Selain jaraknya dari matahari, kecepatan berputarnya, atau ciri permukaannya, bumi juga memiliki ciri penting lain, yakni massanya. Ketika mencermati planet-planet yang ada, akan kita dapati perbedaan massa yang besar. Merkurius, misalnya, berukuran hanya 8% dari massa Bumi, sementara Jupiter 318 kali lebih besar. Apakah ukuran Bumi dibandingkan dengan planet lain merupakan suatu ‘kebetulan’?
Ketika mengamati ukuran Bumi, akan dengan mudah kita lihat bahwa planet kita ternyata memang telah sengaja dirancang agar pas seukurannya yang sekarang ini. Besarnya gaya gravitasi planet, termasuk gravitasi Bumi, ditentukan oleh ukurannya. Semakin besar ukuran sebuah planet, semakin besar pula gravitasinya, begitu pula sebaliknya. Karena itu, besarnya gaya gravitasi bumi yang sudah tepat ini tak terlepas dari ukurannya yang memang sudah pas. Ahli geologi Amerika, Frank Press dan Raymond Siever, mengulas betapa tepatnya ukuran Bumi:
Dan ukuran Bumi benar-benar sudah tepat – [ukurannya] tidak terlalu kecil sehingga akan menyebabkan hilangnya atmosfer akibat gravitasinya yang terlalu lemah untuk mencegah gas-gas lepas ke angkasa, tidak pula terlalu besar sehingga gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer, termasuk gas-gas berbahaya. (F. Press, R. Siever, Earth, New York: W. H. Freeman, 1986, hal 4)
Seandainya terdapat lebih banyak oksigen...
Ciri fisik bumi seperti massa, struktur, suhu, dan sebagainya, benar-benar sesuai bagi kehidupan. Namun, ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya kehidupan di Bumi. Penentu teramat penting lainnya adalah susunan atmosfer.
Atmosfer Bumi merupakan campuran uap air dan gas-gas yang terdiri atas 77% gas nitrogen, 21% gas oksigen dan 1% gas karbon dioksida. Oksigen sangat penting bagi kehidupan karena gas ini terlibat dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia. Hal menarik di sini adalah bahwa kadar oksigen dalam udara yang kita hirup ditentukan dengan sangat tepat. Dalam bukunya Nature’s Destiny: How the Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, profesor mikrobiologi terkenal Michael Denton menulis:
Dapatkah atmosfer Anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan? Tidak! Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, yakni 21%, sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer. (Michael Denton, Nature's Destiny: How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, The New York: The Free Press, 1998, hal. 121)
Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari peristiwa ‘daur ulang’ yang hebat: Hewan terus-menerus menggunakan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida yang tidak dapat mereka hirup. Tumbuhan malah melakukan hal sebaliknya: mengambil karbon dioksida yang mereka perlukan untuk hidup, dan melepaskan oksigen. Tumbuhan membebaskan jutaan ton oksigen ke atmosfer setiap harinya. Dengan adanya serangkaian peristiwa ini, kehidupan pun dapat terus berlanjut.
Tanpa kerjasama dan keseimbangan antara dua kelompok makhluk hidup ini, planet kita takkan dapat dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer Bumi akan lebih banyak mengandung oksigen. Tingginya kadar oksigen ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran daripada biasanya. Akibatnya, percikan api kecil saja sudah mampu memicu kebakaran besar. Demikian pula, jika kelompok hewan dan tumbuhan sama-sama menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, maka jumlah oksigen semakin lama akan semakin menipis. Pada akhirnya, makhluk hidup akan musnah di saat semua oksigen telah habis.
Namun, keseimbangan kehidupan telah ditetapkan dengan sempurna sehingga oksigen di atmosfer selalu dalam kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa cacat, yang senantiasa sempurna di setiap detiknya, sekali lagi memperlihatkan ilmu dan kekuasaan tak berbatas dari Penciptanya. Tuhan seluruh alam, Pencipta langit dan bumi ini adalah Allah yang Mahakuasa, yang telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita semua. Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini dalam ayat Al Qur’an:
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin?... (QS. Luqman, 31:20)(hy)
SESULIT MENYEDOT MADU
Kita bernapas setiap saat dalam hidup kita. Kita terus-menerus menghirup dan mengeluarkan udara dari dalam paru-paru kita. Mungkin karena terlalu sering bernapas, kita menganggapnya sebagai hal yang biasa. Namun, bernapas ternyata adalah sebuah pekerjaan yang berlangsung sangat rumit. Seluruh perangkat dan susunan tubuh kita dirancang sedemikian sempurna sehingga kita tak perlu berpikir untuk bernapas.
Mengapa bernapas mudah?
Ketika menghirup udara, oksigen memenuhi sekitar 300 juta ruangan kecil dalam paru-paru kita, yang biasa dikenal sebagai alveoli (tunggal: alveolus). Terdapat pembuluh sangat halus yang berukuran sangat kecil di sekeliling ruangan kecil dalam paru-paru kita. Pembuluh yang biasa disebut pembuluh kapiler ini menyerap gas oksigen (O2) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO2). Peristiwa ini berlangsung dalam waktu kurang dari setengah detik: oksigen ‘bersih’ masuk dan karbon dioksida ‘kotor’ keluar. Alasan mengapa ada 300 juta ruang kecil dalam paru-paru adalah agar paru-paru memiliki permukaan seluas mungkin yang dapat bersentuhan langsung dengan udara. Ruangan dalam paru-paru dan pembuluh kapiler yang mengelilinginya dirancang sekecil dan sesempurna ini agar meningkatkan laju pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Namun rancangan sempurna tersebut bergantung pada hal lain, yaitu kerapatan, kekentalan dan tekanan udara. Ketiga hal ini harus memiliki ukuran yang tepat agar udara dapat bergerak masuk dan keluar dari paru-paru. Sebuah contoh akan memudahkan kita memahami hal ini: sangatlah mudah untuk menyedot air dengan jarum suntik, sebaliknya akan jauh lebih sulit jika kita menggunakannya untuk menyedot madu. Ini karena madu memiliki kekentalan dan kerapatan lebih tinggi dari air. Jika kerapatan, kekentalan dan tekanan udara lebih tinggi, maka bernapas akan sesulit menyedot madu ke dalam jarum suntik. Namun, kita dapat bernapas dengan mudah dan nyaman, bahkan tanpa sadar kalau kita sedang melakukannya.
Demikianlah, yang menjadikan bernapas sedemikian mudah di antaranya adalah sifat dan ukuran atmosfer sebagaimana yang ada saat ini. Ahli biologi molekuler Profesor Michael Denton membuat ulasan berikut ini:
Jelaslah bahwa jika kekentalan atau kerapatan udara lebih tinggi, maka hambatan jalur pernapasan akan tak terkira. Dan tak ada perekayasaan ulang yang mungkin dilakukan pada perangkat pernapasan, yang mampu mengalirkan oksigen dalam jumlah cukup kepada suatu makhluk hidup penghirup udara dengan kerja metabolisme tinggi... Dengan memadukan berbagai tekanan atmosfer yang mungkin dengan berbagai kandungan oksigen yang mungkin, menjadi jelaslah bahwa hanya ada satu bagian teramat kecil... di mana seluruh beragam syarat bagi berlangsungnya kehidupan dapat dipenuhi... Sungguh merupakan hal teramat penting bahwa beberapa syarat penting dipenuhi pada satu bagian kecil ini di antara semua ragam atmosfer yang mungkin. (Michael Denton, Nature's Destiny:How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, The New York: The Free Press, 1998, hal. 128)
Ukuran atmosfer tidak hanya penting bagi kita untuk bernapas namun juga penting bagi Planet Biru, yakni bumi kita, agar tetap biru. Jika tekanan atmosfer di permukaan laut jauh lebih rendah dari nilainya yang sekarang, laju penguapan air akan jauh lebih tinggi. Kadar uap air yang meningkat di atmosfer akan mengakibatkan ‘efek rumah kaca’, yang menahan lebih banyak panas dan meningkatkan suhu rata-rata planet bumi. Di lain pihak, jika tekanan jauh lebih tinggi, laju penguapan air akan berkurang, dan mengakibatkan sebagian besar planet ini menjadi gurun.
Lebih dari sekedar biru
Banyak sekali sifat-sifat bumi yang menunjukkan penciptaannya secara khusus untuk kehidupan. Apa yang telah dipaparkan di sini hanyalah sekelumit dari keseimbangan luar biasa yang penting bagi kehidupan di Bumi. Dengan meneliti Planet Biru ini, kita dapat merinci semua sifat ajaib ini sebanyak yang kita mau, lebih dari sekedar warnanya yang biru. Ahli astronomi Amerika Hugh Ross telah membuat perinciannya sendiri dalam bukunya The Creator and The Cosmos (Pencipta dan Jagat Raya):
SIFAT BUMI
PENYIMPANGAN DARI KEADAAN
YANG SEKARANG
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
Gravitasi permukaan bumi Jika lebih kuat atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana
Jika lebih lemah Atmosfer akan kehilangan terlalu banyak air
Ketebalan kerak bumi Jika lebih tebal terlalu banyak oksigen akan dipindahkan dari atmosfer ke kerak bumi
Jika lebih tipis aktifitas gunung berapi dan gempa akan terlalu besar
Masa perputaran pada sumbu bumi
Jika lebih lama perbedaan suhu antara siang dan malam akan terlalu besar
Jika lebih pendek Kecepatan angin di atmosfer akan terlalu tinggi
Kandungan ozon di atmosfer Jika lebih banyak suhu permukaan bumi akan terlalu rendah
Jika lebih sedikit suhu permukaan bumi akan terlalu tinggi; dan akan terlalu banyak radiasi sinar ultraviolet pada permukaan bumi
Aktifitas gempa Jika lebih besar terlalu banyak makhluk hidup yang musnah
Jika lebih kecil zat-zat makanan di dasar lautan (yang berasal dari aliran sungai) takkan terdaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik
Sumber: Hugh Ross, The Creator and the Cosmos, Navpress, 1995, hal. 111-114.
Demikianlah, ilmu pengetahuan menunjukkan betapa Allah telah menciptakan seluruh alam dan semua makhluk hidup. Kewajiban manusia adalah merenungkan hal ini dan bersyukur kepada Allah, yang menciptakan dirinya dan seluruh jagat raya. 

Taken From : Majalah Insight Edisi 1 Agustus 2003

Ketika Beruang Berubah Menjadi Paus

Diposting oleh Zakky Abdillah di 23.10 0 komentar


“...Saya melihat tidak adanya kesulitan pada sekawanan beruang untuk mengalami perubahan bentuk dan kebiasaan hidup akibat seleksi alam, sehingga menjadi semakin sesuai untuk lingkungan perairan, dengan mulut yang semakin bertambah besar, hingga dihasilkan seekor makhluk sebesar ikan paus...” (Charles Darwin)
Para pendukung teori evolusi (biasa disebut sebagai kaum evolusionis) mengatakan, “kehidupan muncul dari benda tak hidup dengan sendirinya tanpa sengaja diciptakan”. Pernyataan ini telah digugurkan oleh ilmu pengetahuan masa kini. Selain itu, tidak dijumpai mekanisme atau rangkaian peristiwa apa pun di alam yang mendorong terjadinya evolusi. Tidak ada mekanisme alamiah yang dengannya sebuah sel dapat berubah menjadi makhluk hidup yang berukuran lebih besar dan rumit, dan seterusnya sehingga sel ini dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari jutaan jenis makhluk hidup yang berbeda.
Rusa takkan menjadi kuda
Darwin mengemukakan sebuah penjelasan yang ia anggap sebagai peristiwa alamiah yang mampu mendorong terjadinya evolusi yang digagasnya. Peristiwa alamiah ini disebut seleksi alam. Judul buku yang ditulis Darwin dengan jelas menunjukkan perhatian khusus yang ia berikan pada seleksi alam ini: The Origin of Species by means of Natural Selection (Asal-Usul Spesies, Melalui Seleksi Alam).
Seleksi alam didasarkan atas anggapan bahwa makhluk hidup yang kuat dan yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan tempat hidupnya akan terus bertahan hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang diburu oleh pemangsa seperti harimau, rusa-rusa yang mampu berlari lebih cepat akan tetap hidup. Setelah sekian lama, yang akan tersisa dalam kelompok tersebut adalah rusa-rusa yang kuat dan gesit, karena yang lemah dan lamban telah menjadi mangsa dan punah. Hal ini memang terjadi dan dapat diterima. Akan tetapi perlu diingat bahwa peristiwa ini tidak akan menjadikan rusa berevolusi. Dengan kata lain, seleksi alam tidak merubah rusa-rusa kuat tersebut menjadi spesies hewan lain seperti kuda, misalnya. Seleksi alam hanya menghilangkan anggota-anggota hewan yang lemah, cacat dan berpenyakit; dan menjaga kelestarian dan kesehatan spesies tertentu. Jadi, seleksi alam bukanlah pendorong terjadinya evolusi karena tidak mampu merubah spesies yang satu menjadi spesies lain yang berbeda.
Darwin sebenarnya juga sudah menyadari masalah ini. Inilah sebab mengapa ia mengaku dalam bukunya The Origin of Species dengan mengatakan:
Seleksi alam tidak berperan apa pun selama perubahan yang menguntungkan tidak pernah terjadi.
(Charles Darwin, The Origin of Species, A Facsimile of the First Edition, Harvard University Press, 1964, hlm. 189)
Bayi-bayi tanpa lengan
Berkenaan dengan kemunculan sifat-sifat menguntungkan, Darwin sangat terpengaruh oleh gagasan biologiwan Prancis semasanya, yakni Lamarck. Lamarck berpendapat, makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang diperolehnya semasa hidup kepada keturunan berikutnya.
Menurut Lamarck, jerapah berevolusi dari hewan mirip rusa. Leher mereka memanjang dari keturunan ke keturunan berikutnya karena senantiasa berusaha menggapai cabang pohon yang lebih tinggi untuk mendapatkan makanan. Lamarck juga percaya bahwa jika lengan dari anggota sebuah keluarga dipotong selama beberapa keturunan, maka setelah sekian lama bayi-bayi keturunan keluarga ini akan terlahir tanpa lengan.
Darwin sangat terpengaruh oleh contoh-contoh ini. Ia kemudian memunculkan pernyataan yang lebih berani. Dalam bukunya The Origin of Spesies, ia mengatakan bahwa sejumlah beruang ketika mencoba berburu di perairan, berevolusi menjadi ikan paus. Darwin mengatakan dalam bukunya:
...Saya melihat tidak adanya kesulitan pada sekawanan beruang untuk mengalami perubahan bentuk dan kebiasaan hidup akibat seleksi alam, sehingga menjadi semakin sesuai untuk lingkungan perairan, dengan mulut yang semakin bertambah besar, hingga dihasilkan seekor makhluk sebesar ikan paus.
(Charles Darwin, The Origin of Species, a facsimile of the First Edition, Harvard University Press, 1964, hlm. 215)
Lamarck dan Darwin telah keliru. Pendapat mereka bertentangan dengan sejumlah hukum dasar biologi. Hal ini dapat dimengerti mengingat di masanya, genetika, mikrobiologi dan biokimia belumlah ada sama sekali sebagai cabang ilmu pengetahuan. Bahkan hukum pewarisan sifat belumlah dikenal sama sekali. 

Taken from : Majalah Insight Edisi 1 Agustus 2003

Jumat, 18 Oktober 2013

Idul Adha SMA Negeri 12 Surabaya 1434 H

Diposting oleh Zakky Abdillah di 09.34 0 komentar





Hari yang dinanti itu akhirnya tiba. 15 Oktober 2013 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha SMA Negeri 12 Surabaya melaksanakan Sholat Ied bersama seluruh warga Sekolah dan Penyembelihan Hewan Qurban yang dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2013.

Pagi-pagi buta seluruh warga sekolah berbondong-bondong untuk menuju lapangan utama SMA Negeri 12 Surabaya untuk melaksanakan Sholat Ied. Tepat pukul 6 pagi, Imam dan Khotib sholat Ied memulai memimpin sholat. Seluruh siswa, guru, dan karyawan dengan khusyuk mendirikan sholat. Setelah salam, disambut dengan bilal (Bagus Setiawan), Khotib mulai naik mimbar. Khutbah yang disampaikan oleh Ust. M. Nurakhman, S.Ag itu disambut baik oleh para siswa. Siswa dengan hikmat merangkum khutbah yang disampaikan sebagai tugas Pendidikan Agama Islam. Khutbah yang disampaikan menyinggung masalah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan kisah teladan Nabi Ibrahim AS dan Putranya. Setelah melaksanakan Sholat, para siswa kembali ke rumahnya masing-masing.
Keesokan harinya, dimulai Pukul 08.30 Bapak Drs.H. M. Hasanul Faruq, M.Pd selaku Kepala Sekolah memulai menyembelih Sapi pertama. Untuk Idul Adha kali ini SMA Negeri 12 Surabaya menyembelih 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang alhamdulillah dapat didistribusikan kepada Siswa yang kurang mampu, warga sekitar, dll.

Sabtu, 22 Juni 2013

Smandalas Competition 2013

Diposting oleh Zakky Abdillah di 01.46 0 komentar
Tak terasa sejak tanggal 13 Juni 2013 sampai menjelang Closing Party telah terlewati. Nama Smandalas kembali ke peredarannya. Tak ubahnya sebagai sebuah obat, Smandalas competition 2013 ini kembali membuat nama Smandalas kembali sehat bugar.
Smandalas Competition merupakan sebuah ajang bagi para pelajar di seluruh Surabaya untuk mengapresiasikan bakat yang dimilikinya. Kita bisa melihat para pelajar biasanya malah cenderung berbuat yang anarkis dengan perbuatan tawuran, seks bebas, narkoba, dll. semua itu membuat citra pelajar semakin buruk di mata khalayak umum. Sehingga, Smandalas Competition ini mampu merubah citra yang selama ini ada.
Smandalas Competition diadakan selama 8 hari plus 1 hari Closing Party. Kompetisi ini melombakan Futsal, Basket, Badminton Tunggal Putra, dan Badminton Ganda Putra.
Hari Kamis, Semua Siswa dan perwakilan peserta mengikuti Opening Ceremony dengan Inspektur Upacara yaitu Kepala SMA Negeri 12 Surabaya Drs. H. M. Hasanul Faruq, M.Pd. Pembukaan ditandai dengan Pengibaran Bendera Smandalas Competition yang diiringi dengan Mars Smandalas, Pelepasan Balon beserta Kain bertuliskan "Smandalas Cup 2K13", dan tendangan Penalti Kepala Sekolah dengan penjaga gawang yaitu Ketua Pelaksana Adli Abdullah. Opening Ceremony berlangsung meriah meskipun dengan cuaca gerimis-gerimis mesra. Setelah itu dilanjutkan dengan Perandingan pertama Futsal antara SMA Kertajaya dan SMA Negeri 12 tim A. Namun, sayang perwakilan tuan rumah harus menyerah dalam adu penalti.
Di tahun ini, SMA Negeri 12 Surabaya hanya menyabet 1 gelar yaitu Juara III Badminton Ganda. Sedangkan SMA IPIEMS yang menjadi Juara umum Kompetisi tahun lalu harus rela pulang tanpa gelar, karena di perebutan tempat ketiga mereka harus tunduk dengan skor tipis dari SMA Ta'miriah. Berikut adalah Daftar Pemenang Smandalas Competition :
·        Juara I Futsal                       : SMA Wachid Hasyim I Surabaya
·        Juara II Futsal                      : SMA Negeri 9 Surabaya
·        Juara III Futsal                    : SMA Trikarya Surabaya
·        Juara I Basket                     : SMAK St. Louis I Surabaya
·        Juara II Basket                    : SMA Negeri 4 Surabaya
·        Juara III Basket                   : SMA Ta'miriah Surabaya
·        Juara I Badminton Tunggal         : SMAN I Driyorejo Gresik
·        Juara II Badminton Tunggal       : SMA Negeri 7 Surabaya
·        Juara III Badminton Tunggal      :
·        Juara I Badminton Ganda                        : SMK Indobaruna Surabaya
·        Juara II Badminton Ganda           :
·        Juara III Badminton Ganda         : SMA Negeri 12 Surabaya
Semoga dengan ini semua peserta tetap semangat dan Kita tunggu Smandalas Competition 2014.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
blog-indonesia.com
Powered By Blogger
  • Beranda
  • Trivia

Arsip

  • ►  2015 (3)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ▼  2013 (5)
    • ▼  November (1)
      • Salah Kaprah 10 November
    • ►  Oktober (3)
      • Mencari Kehidupan di Planet Mati
      • Ketika Beruang Berubah Menjadi Paus
      • Idul Adha SMA Negeri 12 Surabaya 1434 H
    • ►  Juni (1)
      • Smandalas Competition 2013
  • ►  2012 (23)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (39)
    • ►  Desember (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (10)
  • ►  2010 (42)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (15)

Pengunjung

Followers

About Me

Foto saya
Zakky Abdillah
Lihat profil lengkapku

My Facebook

Zakky Abdillah

Buat Lencana Anda
free counters

Postingan Populer

  • Kaisar Victorio
    Kaisar Victorio alias Akhmad Afandi lahir di Surabaya, 14 Juni 1946 . adalah salah satu penyiar radio Suzana 91.3 fm Surabaya. ia bisa mema...
  • sejarah radio Suzana di telingaku
    Mbak Sri, adalah seorang pembantu yang pernah bekerja di rumahku sekitar 5 tahun lalu. Ia memperkealkanku dengan Radio, Radio Suzana tepatny...
  • Penisilin
    Penemuan penislin selalu dikaitkan dengan ilmuwan Skotlandia, Alexander Fleming pada 1929, walaupun sebenarnya banyak ilmuwan lain yang tela...
  • jarak mata penonton dari televisi
    masalah jarak menonton tv, harus diperhatikan. Jika tidak akan dapat merusak mata kita terutama anak-anak dan remaja. Rata rata penyakit...
  • Perbedaan antara Lebah Dengan Tawon
    Lebah madu adalah serangga eusosial yang termasuk dalam ordo Hymenoptera yang merupakan satu ordo dengan tawon. Lebah madu dapat dibedak...
  • Lubang di Guatemala
    Ini adalah Lubang yang berada di Guatemala. lubang ini berdiameter 20 meter dan berkedalaman 30 meter. lubang ini terbentuk karena adanya B...
  • Boso Suroboyoan
    Dialek Surabaya  atau lebih sering dikenal sebagai  bahasa Suroboyoan  adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di  Surabaya  dan ...
  • Latah & Pengobatannya
    Reaksinya berlebihan, misalnya dikagetin langsung teriak, meniru kata-kata orang lain bahkan sampai gerakan tertentu seperti tak terkontrol...
  • Tanda-tanda terkena diabetes
    Diabetes adalah penyakit kronis yang bisa memicu berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik. Untuk itu ketahui ciri-ciri yang di...
  • Lidah
    Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah diken...
© Copyright 2011 ZA 12 Blog designer by zakky abdillah
Diberdayakan oleh Blogger.