ZA 12 Blog

Welcome to My Blog you can read ,copy and follow

Kamis, 25 Agustus 2011

perbedaan Notebook dan Netbook

Diposting oleh Zakky Abdillah di 05.15 0 komentar

Dimensi dan ukuran layar
Ada perbedaan yang cukup mencolok antara netbook dan notebook. Ukuran layar netbook lebih kecil dan berkisar di angka 7”-10,2” sedangkan notebook mulai 12” keatas. Selain itu, netbook berukuran lebih kecil dan lebih ringkas untuk dibawa-bawa dibanding notebook. Berat netbook juga jelas lebih ringan di banding notebook umumnya. Memang netbook lebih portable dibanding notebook.
Spesifikasi hardware
Spesifikasi hardware antara netbook dengan notebook berbeda. Biasanya, netbook menggunakan prosesor Intel Atom, VIA C7 yang hemat energi, AMD pun tidak mau kalah dan akan meluncurkan prosesor Athlon Neo, AMD C50, E350 (Brazos) untuk pasar netbook. Netbook biasanya dibekali Ram 512mb-1gb untuk mendukung performanya. Netbook biasanya sudah dibekali peralatan untuk berinternet dengan nyaman dengan menyertakan wi-fi dan bloetooth bahkan akhir-akhir ini ada produsen yang menyertakan modem 3G dan 3,5G (HSDPA), tak lupa webcam pun hadir di sebagian besar netbook yang beredar. Beberapa produsen menyediakan opsi SSD (Solid State Drive) sebagai media penyimpananya kerena lebih hemat energi jika dibandinkan dengan hardisk. Sementara notebook biasanya mnggunakan prosesor yang lebih kuat seperti, Pentium Dual-core, Core2 Duo, Core i3, Core i5, Turion X2 dengan ram yang sama atau lebih besar dari netbook. Notebook juga dapat menggunakan discrete graphic dari Ati Radeon atau Nvidia GeForce, Netbook ada yang menggunakan grafis dari Nvidia GeForce (platform ION) dan Radeon (Platform AMD Athlon Neo dan AMD Brazos).
Daya tahan baterai
Notebook pada umumnya hanya mampu ‘hidup’ dengan baterai selama 1-3jam saja. Sedangkan netbook mampu bertahan lama antara 3-5jam. Ini dikarenakan hardware yang digunakan netbook lebih hemat energi dibanding notebook.
Fungsi dan target pengguna
Dilihat dari spesifikasi hardware yang digunakan, jelas performa notebook jauh lebih cepat dibanding netbook. Notebook ditujukan bagi orang yang membutuhkan komputer yang cukup bertenaga untuk bekerja dan dapat dibawa kemana-mana. Performa notebook sekarang (terutama platform centrino2) sudah mendekati bahkan menyamai komputer desktop kelas mainstream. Performa ini sangat berguna bagi orang yang membutuhkan komputer pekerjaan editing multimedia atau hal-hal yang lebih dari sekedar mengetik. Sedangkan netbook ditujukan bagi orang yang menginginkan mobilitas dalam menggunakan komputer untuk sekedar pekerjaan office dan internet. Performa netbook pun pas-pasan. Saya kini menggunakan Netbook Acer AO 531h dengan spesifikasi Intel Atom N280, GMA 950, 2 GB DDR2 dan 160GB HDD, performanya paspasan, namun cukup untuk komputasi dasar seperti office dan internetan.
Harga
Ini adalah poin paling penting bagi sebagian orang. Dikala krisis global, orang akan lebih sensitif terhadap harga dibandingkan fitur yang ditawarkan. Kini harga Notebook di kisaran 3,5juta keatas. Sedangkan netbook baru harganya mulai dari 2 jutaan. Udah tau bedanya kan? Jangan sampai deh salah pilih. Sebelum membeli notebook atau netbook, tentukan dulu kebutuhan komputasinya, apakah hanya untuk office, mutimedia atau yang lain. Jika anda membutuhkan untuk keperluan office dan internetan, jelas netbook adalah pilihan yang lebih hemat dan lebih portable. Anda menginginkan performa lebih, pilih notebook untuk menghandle keperluan komputasi sedang

Rabu, 17 Agustus 2011

Perbedaan Mentega dengan Margarin

Diposting oleh Zakky Abdillah di 06.04 0 komentar

Sepintas lalu keduanya memang tampak sama, tetapi sebetulnya tidak.  Mentega dan margarin keduanya jelas tidak sama, kalau kita perhatikan dengan seksama mentega dan margarin masing-masing memiliki aroma yang khas dan berbeda, begitu juga dengan tekstur, warna, dan rasa. Hanya kadangkala dalam penyebutan dan penggunaan orang kerapkali menyamakan. Mentega sebagai margarin, atau margarin sebagai mentega.

Mentega
 merupakan produk industri susu karena bahan utama pembuatannya berasal dari lemak hewani atau susu (80-82 %) dan ditambah dengan bahan pendukung lainnya seperti air, garam dan padatan susu (curd). Selain itu mentega diperkaya dengan vitamin A, D, E dan K yang tidak larut dalam air.
 
Mentega mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan lebih memberikan rasa gurih serta aroma yang lebih tajam pada masakan, karena itu dapat dimengerti kalau harga mentega jauh lebih mahal daripada margarin.

Margarin terbuat dari minyak atau lemak nabati, dan bahan tambahan seperti susu bubuk skim atau lemak hewani, air, garam, esens, pewarna dan zat anti tengik. Umumnya margarin memiliki kandungan lemak yang sedikit tetapi kandungan airnya sangat banyak.

Beragam jenis mentega dan margarin beredar di pasaran. Ada yang dijual dalam kemasan kalengan sampai kemasan kertas aluminium, agar tidak salah pilih ikuti petunjuk berikut :
 
Pilih mentega atau margarin sesuai dengan keperluan atau rencana penggunaan.
 
Jika membeli mentega atau margarin dalam kemasan kaleng, pilihlah yang kemasannya masih utuh (tidak penyok, tidak berkarat dan tidak menggembung).


Mentega atau margarin dalam kemasan aluminium, pilihlah kemasannya yang masih utuh, tidak rusak dan tidak terbuka serta tidak terdapat bintik warna hitam pada permukaannya.


Perhatikan label dan lihatlah jenis atau tipe mentega atau margarin, komposisi tanggal kadaluarsa dan petunjuk penggunaan (bila ada).

Bagi yang sedang berdiet atau harus mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, pilih margarin yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh (high polyunsaturated) atau mentega tipe rendah kolesterol.

Dari label dapat diketahui jenis mentega atau margarin. Pilihlah yang asin, manis atau yang telah dikurangi garamnya (reduced salt) sesuai keperluan.

Perhatikan komposisi bahan, termasuk bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan karena ini penting bagi anda yang sensitif terhadap bahan-bahan tersebut.

Harga perlu juga menjadi pertimbangan, belum tentu yang mahal lebih baik. Bandingkan komposisi, kualitas dan harganya.

Belilah yang ukurannya sesuai dengan keperluan anda, karena sisa mentega atau margarin yang disimpan begitu saja akan mudah tengik.

Jika tidak habis sekali pakai simpan mentega atau margarin dalam tempat sejuk dan tidak terkena matahari secara langsung.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Archimedes

Diposting oleh Zakky Abdillah di 23.55 0 komentar


Archimedes lahir pada 287 SM di Syracues, koloni Yunani yang sekarang dikenal Sisilia. Keluarganya adalah kelas aristrokrat. Ayahnya, seorang astronom yang bernama Pheidias yang mempunyai hubungan dengan Raja Hiron II yang berkuasa di Syreceus pada masa itu. Tak heran jika Archimedes berteman baik dengan Gelon, putra sang Raja. Kelak dua sahabat ini menjadi matematikawan andalan raja. Dalam masa mudanya, Archimedes diperkirakan mendapatkan pendidikannya di Alexandria, Mesir.

Inilah penemuan yang paling terkenal dari Archimedes.

Raja Hieron II (sohibnya mbah Archimedes ni..) meminta seorang tukang untuk membuat mahkota yang terbuat dari emas murni. Setelah dibuatkan, sang raja curiga terhadap mahkotanya. Dia curiga kalau mahkotanya dicampur dengan timah (ada beberapa versi yang menyebutkan mahkotanya dicampur perak). Karena ingin membuktikan kecurigaannya, maka dipanggilah Archimedes untuk membuktikan kecurigaan sang raja. Awalnya Archimedes bingung setengah mati dengan masalah yang dihadapinya (sampai kepalanya cenat cenut..).

Suatu hari sang ilmuan lelah. Iapun melepaskan rasa lelahnya dengan nyebur ke bak mandi, yang sebenarnya merupakan bak mandi umum. Karena airnya banyak, maka ada air yang tumpah dari bak mandi. Diperhatikanlah oleh Archimedes air yang tumpah itu. Entah apa setan apa yang merasukinya, ia bangkit berdiri dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat, tanpa handuk (jangan ditiru ya..). Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!". Eureka sendiri artinya "sudah kutemukan !". Sontak, kata Eureka selalu dikaitkan dengan Archimedes.

Dengan hati yang berbunga-bunga ia langsung menemuI Raja Hieron II dan memberitahukan idenya: dengan volume mahkota yang sama, mahkota yang dicampur akan menumpahkan air yang lebih banyak dari mahkota dengan emas murni. Dan pembuktian menunjukkan hipotesis Archimedes adalah benar adanya. Tukang itupun terbukti bersalah dan akhirnya dihukum mati. Peristiwa inilah yang mengilhami adanya Hukum Hidrostatis.
Nah, cerianya pada 212 SM, Syracuse jatuh ketangan Romawi. Marcellus (pihak Romawi yang menundukkan Syracuse) didampingi pada prajuritnya kemudian mendatangi pencipta alat yang membuat semua petaka bagi tentara Romawi. Saat itu Archimedes sedang menggambar diagram di pasir. Pikiran dan matanya hanya terpusat pada diagram-diagram yang digambarnya.

Archimedes tidak mempedulikan situasi disekilingnya. Marcellus dan pasukan pengikutnya dia mengamati sampai akhirnya seorang prajurit kehilangan kesabaran. Sang prajurit menghampiri dan memerintahkan Archimedes untuk menghadap komandan mereka. Namun, Archimedes berkata bahwa dia akan mengahadap setelah menyeleseikan problem dan memberikan pembuktiaanya.

Sang prajurit hilang kesabaran. Dia maju untuk menangkap Archimedes. “Jangan sentuh llingkaran-lingkaran yang aku buat!”, teriak Archimedes ketika prajurit itu menginjak gambar diagram di atas pasir. Sang prajurit marah, menghunus pedang, dan membunuh Archimedes yang pada waktu itu berusia 75 tahun. Sungguh tragis, seorang ilmuan yang sedang mengerjakan proyeknya dibunuh.

Senin, 01 Agustus 2011

Boso Suroboyoan

Diposting oleh Zakky Abdillah di 05.43 0 komentar


Dialek Surabaya atau lebih sering dikenal sebagai bahasa Suroboyoan adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Surabaya dan sekitarnya. Dialek ini berkembang dan digunakan oleh sebagian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Secara struktural bahasa, bahasa Suroboyoan dapat dikatakan sebagai bahasa paling kasar. Meskipun demikian, bahasa dengan tingkatan yang lebih halus masih dipakai oleh beberapa orang Surabaya, sebagai bentuk penghormatan atas orang lain. Namun demikian penggunaan bahasa Jawa halus (madya sampai krama) di kalangan orang-orang Surabaya kebanyakan tidaklah sehalus di Jawa Tengah terutama Yogyakarta dan Surakarta dengan banyak mencampurkan kata sehari-hari yang lebih kasar.

Beberapa kosa kata khas Suroboyoan:
  • "Pongor, Gibeng, Santap, Waso (istilah untuk Pukul atau Hantam);
  • "kathuken" berarti "kedinginan" (bahasa Jawa standar: kademen);
  • "gurung" berarti "belum" (bahasa Jawa standar: durung);
  • "gudhuk" berarti "bukan" (bahasa Jawa standar: dudu);
  • "deleh" berarti "taruh/letak" (delehen=letakkan) (bahasa Jawa standar: dekek);
  • "kek" berarti "beri" (kek'ono=berilah) (bahasa Jawa standar: wenehi);
  • "ae" berarti "saja" (bahasa Jawa standar: wae);
  • "gak" berarti "tidak" (bahasa Jawa standar: ora);
  • "arek" berarti "anak" (bahasa Jawa standar: bocah);
  • "kate/kape" berarti "akan" (bahasa Jawa standar: arep);
  • "lapo" berarti "sedang apa" atau "ngapain" (bahasa Jawa standar: ngopo);
  • "opo'o" berarti "mengapa" (bahasa Jawa standar: kenopo);
  • "soale" berarti "karena" (bahasa Jawa standar: kerono);
  • "atik" (diucapkan "atek") berarti "pakai" atau "boleh" (khusus dalam kalimat"gak atik!" yang artinya "tidak boleh");
  • "longor/peleh" berarti "tolol" (bahasa Jawa standar: goblok/ndhableg);
  • "cek" ("e" diucapkan seperti kata "sore") berarti "agar/supaya" (bahasa Jawa standar: ben/supados);
  • "gocik" berarti "takut/pengecut" (bahasa Jawa standar: jireh);
  • "mbadok" berarti "makan" (sangat kasar) (bahasa Jawa standar: mangan);
  • "ciamik soro/mantab jaya" berarti "enak luar biasa" (bahasa Jawa standar: enak pol/enak banget);
  • "rusuh" berarti "kotor" (bahasa Jawa standar: reged);
  • "gae" berarti "pakai/untuk/buat" (bahasa Jawa standar: pakai/untuk=kanggo, buat=gawe);
  • "andhok" berarti "makan di tempat selain rumah" (misal warung);
  • "cangkruk" berarti "nongkrong";
  • "babah" berarti "biar/masa bodoh";
  • "matek" berarti "mati" (bahasa Jawa standar: mati);
  • "sampek/sampik" berarti "sampai" (bahasa Jawa standar: nganti);
  • "barekan" berarti "lagipula";
  • "masiyo" berarti "walaupun";
  • "nang/nak" berarti "ke" atau terkadang juga "di" (bahasa Jawa standar: menyang);
  • "mari" berarti "selesai";(bahasa Jawa standar: rampung); acapkali dituturkan sebagai kesatuan dalam pertanyaan "wis mari tah?" yang berarti "sudah selesai kah?" Pengertian ini sangat berbeda dengan "mari" dalam Bahasa Jawa Standar. Selain petutur Dialek Suroboyoan, "mari" berarti "sembuh"
  • "mene" berarti "besok" (bahasa Jawa standar: sesuk);
  • "maeng" berarti tadi.
  • "koen" (diucapkan "kon") berarti "kamu" (bahasa Jawa standar: kowe). Kadangkala sebagai pengganti "koen", kata "awakmu" juga digunakan. Misalnya "awakmu wis mangan ta?" (Kamu sudah makan kah?") Dalam bahasa Jawa standar, awakmu berarti "badanmu" (awak = badan)
  • "lading" berarti "pisau" (bahasa Jawa standar: peso);
  • "lugur" berarti "jatuh" (bahasa Jawa standar: tiba);
  • "dhukur" berarti "tinggi" (bahasa Jawa standar: dhuwur);
  • "thithik" berarti "sedikit" (bahasa Jawa standar: sithik);
  • "temen" berarti "sangat" (bahasa Jawa standar: banget);
  • "pancet" berarti "tetap sama" ((bahasa Jawa standar: tetep);
  • "iwak" berarti "lauk" (bahasa Jawa standar: lawuh, "iwak" yang dimaksud disini adalah lauk-pauk pendamping nasi ketika makan, "mangan karo iwak tempe", artinya Makan dengan lauk tempe, dan bukanlah ikan (iwak) yang berbentuk seperti tempe);
  • "engkuk" (u diucapkan o) berarti "nanti" (bahasa Jawa standar: mengko);
  • "ndhek" berarti "di" (bahasa Jawa standar: "ing" atau "ning"; dalam bahasa Jawa standar, kata "ndhek" digunakan untuk makna "pada waktu tadi", seperti dalam kata "ndhek esuk" (=tadi pagi),"ndhek wingi" (=kemarin));
  • "nontok" lebih banyak dipakai daripada "nonton";
  • "yok opo" (diucapkan /y@?@p@/) berarti "bagaimana" (bahasa Jawa standar: "piye" atau *"kepiye"; sebenarnya kata "yok opo" berasal dari kata "kaya apa" yang dalam bahasa Jawa standar berarti "seperti apa")
  • "peno"/sampeyan (diucapkan pe n@; samp[e]yan dengan huruf e seperti pengucapan kata meja) artinya kamu
  • "jancuk" ialah kata kurang ajar yang sering dipakai seperti "fuck" dalam bahasa Inggris; merupakan singkatan dari bentuk pasif "diancuk"; variasi yang lebih kasar ialah "mbokmu goblok"; oleh anak muda sering dipakai sebagai bumbu percakapan marah
  • "waras" ialah sembuh dari sakit (dlm bahasa jawa tengah sembuh dari penyakit jiwa)
  • "embong" ialah jalan besar / jalan raya
  • "nyelang" arinya pinjam sesuatu
  • "parek/carek" artinya dekat
  • "ndingkik" artinya mengintip
  • "semlohe" artinya sexy (khusus untuk perempuan)

 sikap basa basi yang diagung-agungkan wong jawa, tidak berlaku dalam kehidupan arek suroboyo. misalnya dalam berbicara, wong jawa menekankan tdak boleh memandang mata lawan bicara yang lebih tua atau yang dituakan atau pemimpin, karena dianggap tdak sopan. Tapi dalam budaya arek suroboyo,itu tanda bahwa orang tersebut sejatinya pengecut, karena tidak berani memandang mata lawan bicara. Tapi kata jancuk juga dapat diartikan sebagai tanda persahabatan, arek-arek suroboyo kalo lama tidak bertemu dengan sahabatnya jika ketemu pasti ada kata jancuknya terucap contoh: "jancuk piye khabare rek suwi gak ketemu", jancuk juga merupakan tanda seberapa dekatnya arek suroboyo dengan temannya dengan tanda apabila ketika kata jancuk diucapkan obrolan semakin hangat. contoh: "yo gak ngunu cuk critane matamua mosok mbalon gak mbayar".
Selain itu, sering pula ada kebiasaan di kalangan penutur dialek Surabaya, dalam mengekspresikan kata 'sangat', mereka menggunakan penekanan pada kata dasarnya tanpa menambahkan kata sangat (bangat atau temen), misalnya "sangat panas" sering diucapkan "puanas", "sangat pedas" diucapkan "puedhes", "sangat enak" diucapkan "suedhep" dsb.
  • Hawane puanas (udaranya panas sekali)
  • Sambele iku puedhes (sambal itu pedas sekali)
Selain itu. salah satu ciri lain dari bahasa Jawa dialek Surabaya, dalam memberikan perintah menggunakan kata kerja, kata yang bersangkutan direkatkan dengan akhiran -no. Dalam bahasa Jawa standar, biasanya direkatkan akhiran -ke
  • "Uripno (Jawa standar: urip-ke) lampune!" (Hidupkan lampunya!)
  • "Tukokno (Jawa standar: tukok-ke) kopi sakbungkus!" (Belikan kopi sebungkus!)

Perbedaan antara bahasa Jawa standar dengan bahasa Jawa Surabaya tampak sangat jelas berbeda dalam beberapa kalimat dan ekspresi seperti berikut :

  • Bahasa Jawa Surabaya : He yo'opo kabare rek?
  • Bahasa Jawa standar  : Piye kabare cah?
  • Bahasa Indonesia  : Apa kabar kawan?

  • Bahasa Jawa Surabaya : Rek, koen gak mangan a?
  • Bahasa Jawa standar  : Cah, kowe ra podho maem to?
  • Bahasa Indonesia  : Kalian tidak makan?

  • Bahasa Jawa Surabaya : Ton(nama orang), celukno Ida(nama orang) po'o
  • Bahasa Jawa standar  : Ton, undangke Ida
  • Bahasa Indonesia  : Ton, panggilkan Ida dong
Label: wikipedia
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
blog-indonesia.com
Powered By Blogger
  • Beranda
  • Trivia

Arsip

  • ►  2015 (3)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2012 (23)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2011 (39)
    • ►  Desember (7)
    • ►  September (3)
    • ▼  Agustus (4)
      • perbedaan Notebook dan Netbook
      • Perbedaan Mentega dengan Margarin
      • Archimedes
      • Boso Suroboyoan
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (10)
  • ►  2010 (42)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (15)

Pengunjung

Followers

About Me

Foto saya
Zakky Abdillah
Lihat profil lengkapku

My Facebook

Zakky Abdillah

Buat Lencana Anda
free counters

Postingan Populer

  • sejarah radio Suzana di telingaku
    Mbak Sri, adalah seorang pembantu yang pernah bekerja di rumahku sekitar 5 tahun lalu. Ia memperkealkanku dengan Radio, Radio Suzana tepatny...
  • Kaisar Victorio
    Kaisar Victorio alias Akhmad Afandi lahir di Surabaya, 14 Juni 1946 . adalah salah satu penyiar radio Suzana 91.3 fm Surabaya. ia bisa mema...
  • Boso Suroboyoan
    Dialek Surabaya  atau lebih sering dikenal sebagai  bahasa Suroboyoan  adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di  Surabaya  dan ...
  • Penisilin
    Penemuan penislin selalu dikaitkan dengan ilmuwan Skotlandia, Alexander Fleming pada 1929, walaupun sebenarnya banyak ilmuwan lain yang tela...
  • Lubang di Guatemala
    Ini adalah Lubang yang berada di Guatemala. lubang ini berdiameter 20 meter dan berkedalaman 30 meter. lubang ini terbentuk karena adanya B...
  • jarak mata penonton dari televisi
    masalah jarak menonton tv, harus diperhatikan. Jika tidak akan dapat merusak mata kita terutama anak-anak dan remaja. Rata rata penyakit...
  • Tanda-tanda terkena diabetes
    Diabetes adalah penyakit kronis yang bisa memicu berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik. Untuk itu ketahui ciri-ciri yang di...
  • Download Lagu
    Silakan Download Lagu Ini.: Maknyusss!!! Lady Gaga-Bad Romance Titiek Puspa&Pinkan Mambo-Si Hitam(opening Suegelelek Suzana 91.3 fm)...
  • Perbedaan antara Lebah Dengan Tawon
    Lebah madu adalah serangga eusosial yang termasuk dalam ordo Hymenoptera yang merupakan satu ordo dengan tawon. Lebah madu dapat dibedak...
  • Nasionalisme anjlok lagi
    Nasionalisme kini di Indonesia mulai agak menurun sejak Timnas sepakbola indonesia Tersungkur dalam laga bertajuk final piala AFF 2010 mengh...
© Copyright 2011 ZA 12 Blog designer by zakky abdillah
Diberdayakan oleh Blogger.