ZA 12 Blog

Welcome to My Blog you can read ,copy and follow

Rabu, 23 Desember 2015

Menelisik Pertentangan Hakikat Manusia

Diposting oleh Zakky Abdillah di 13.45 0 komentar

Berbicara mengenai manusia memang tidak akan pernah ada habisnya. Manusia adalah hewan yang sempurna, tapi tak mau dikelompokkan dalam hewan karena manusia memiliki satu hal yang istimewa, yaitu akal. Dengan akal manusia bisa berpikir, tidak hanya sekadar berpikir tapi berpikir yang dinamis, yang bisa mengembangkan segala hal untuk kehidupan. Kalau hanya sekadar berpikir pun hewan bisa membangun rumah/tempat tinggal, bisa mencari makan, bisa mempertahankan diri. Tapi kita sadari bersama bahwa hewan tidak bisa menciptakan tempat tinggal yang selalu berkembang, anti badai, anti panas, dsb. mereka hanya bisa membuat rumah yang itu-itu saja. Akan tetapi berbeda dengan manusia yang dibekali kesempurnaan akal, manusia bisa segalanya.
Akal manusia yang demikian istimewanya, terkadang membuat manusia bingung atas eksistensi dirinya, keberadaannya di dunia, apa tujuannya, dan mengapa manusia ada di dunia ini. Seperti halnya diciptakannya sebuah Handphone atau Smartphone yang kita kenal saat ini. Manusia menciptakan handphone karena bertujuan ingin mempermudah dalam komunikasi, lebih murah, dan lebih efektif dalam pertukaran pesan. Hal ini karena sebelum ada telepon/handphone, terkadang pertukaran pesan sangat lama dan tidak terjaga kerahasiaannya. Sehingga telepon sebagai sarana menjawab masalah manusia dalam hal komunikasi. Segala sesuatu yang diciptakan, pasti memiliki tujuan dan tidak mungkin suatu hal diciptakan aorientasi, sekecil apapun bendanya misal peniti, semut, kancing baju, virus, dsb. Begitu halnya sama dengan manusia, pasti ada latar belakang dan tujuan mengapa manusia hidup di dunia.
Dengan dikaruniai akal, manusia berusaha untuk memecahkan misteri itu. Misteri yang sudah diteliti oleh para filsuf pada saat sebelum masehi, sampai saat ini meskipun sudah ada yang mengklaim menemukan, tapi seakan masih membingungkan umat manusia. Apakah ide itu benar ? tapi kok gitu ya ?. Untuk menjawab permasalahan itu, banyak dari para peneliti mencoba untuk memahami hakikat dari manusia itu. Peneliti hendak mencari tujuan manusia diciptakan melalui pengamatan terhadap manusia itu sendiri. Sama halnya dengan kita hendak mengetahui tujuan adanya bolpen itu untuk apa, maka kita teliti saja bolpen itu apa fungsi-fungsinya.
Sebenarnya Ide mengenai konsep hakikat manusia secara garis besar dibedakan menjadi dua. Golongan pertama yang memahami bahwa manusia itu istimewa, maka keistimewaan manusia itulah menjadi tujuan diciptakan manusia. Maka segala hal yang baik adalah dikembalikan pada masing-masing individu manusia. Golongan kedua meyakini bahwa manusia tidak hidup sendiri, maka diorientasikan untuk memberikan yang terbaik bagi sesama manusia. Tidak perlu bingung, kalau diringkas Golongan pertama menganggap bahwa manusia adalah makhluk individu (Individualisme) dan Golongan kedua menganggap bahwa manusia adalah makhluk sosial (sosialisme).
Individualisme merupakan ide yang pertama muncul untuk membela kebermartabatan manusia mengenai eksistensi kedirian dirinya. Ide mengenai Indiviidu sebagai tujuan manusia diciptakan menekankan pada kebebasan manusia dalam segala hal. Dalam hal berpendapat, menentukan pilihan, memenuhi kebutuhan dasar, dsb. penekanan untuk dikembalikan kepada diri manusia didasari dari pemahaman bahwa manusia adalah makhluk istimewa yang memiliki akal yang tentu rasional dalam menentukan pilihan, sehingga pilihan yang dipilih untuk dirinya sudah pasti mempertimbangkan variabel kedirian dan pasti hasilnya adalah yang terbaik bagi individu itu sendiri. kalaupun ada kekeliruan dalam menentukan pilihan, ini tidak menjadi suatu masalah karena dengan akalnya manusia akan evaluatif dan menentukan yang terbaik ketika menemui masalah yang hampir sama. Tentu pilihan masing-masing individu harus dihargai, karena pilihan itu berdasarkan pada masing-masing individu yang satu dengan individu yang lain pasti berbeda. Secara umur, watak, lingkungan, kepribadian, bakat, minat, dll. tentu sangat berbeda. Sekalipun orang itu kembar identik, berdasarkan penelitian pasti memiliki perbedaan kebutuhan dan kepentingannya. Sehingga dalam hal ini, Hakikat manusia sebagai makhluk individu harus diperjuangkan. Bahkan dalam tulisan Rizal Mallarangeng dalam bukunya, Membela Kebebasan, Menyatakan bahwa manusia tidak perlu munafik melupakan kepentingan pribadi individunya demi mementingkan sosial, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk berkepentingan. Dalam sosial pun, Ia akan mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan dengan kepentingan bersama. Sehingga ini merupakan fitrah yang harus dibela dan dipertahankan oleh semua orang, tidak perlu mempertimbangkan variabel sosial ataupun kepentingan bersama.
Bertolak belakang dengan Individualisme, Sosialisme memandang bahwa manusia secara tujuan eksistensinya adalah untuk mementingkan kepentingan bersama sehingga timbul masyarakat yang baik. Hal ini karena manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup seorang diri dalam pemenuhan kebutuhan, sehingga kepentingan sosial bersama harus diutamakan karena bila ini diingkari maka kebutuhan manusia tidak akan terpenuhi. Pandangan ini sebenarnya berkaitan dengan perlawanan Karl Marx didukung oleh pencetus awal sosialisme utopis yaitu Robert Owen terhadap Liberalisme yang menerapkan Individualisme menyebabkan penindasan terhadap manusia. Sehingga pandangan mengenai Individualisme ini dianggap keliru dan harus diganti dengan hal yang sebaliknya, dari individu menjadi sosial. ini berkaitan dengan pandangan kaum sosialis dengan paradigma materialisme dialektika. Semua yang menyebabkan kerusakan di dunia harus dilawankan dengan hal yang sebaliknya. Pandangan manusia sebagai makhluk sosial ini menjadikan pandangan individualisme manusia menjadi gugur, hak-hak dasar manusia tidak boleh diakui lagi keberadaannya karena akan menggangu tercapainya tujuan masyarakat yang mementingkan kepentingan bersama. Ini harus diperjuangkan, karena ketika nilai ini tidak disebarkan maka tercapainya cita-cita sosialisme tidak akan tercapai.
Dua golongan ini yang menjadi dominasi kekuatan bagi pandangan hakikat manusia di dunia saat ini. Bagi mereka tidak ada jalan tengah, tidak ada keinginan menemukan jalan kebenaran bersama, masing-masing tentu menginginkan agar pandangannya lah yang diterima dan diterapkan dalam setiap masyarakat di dunia. (ZA/12)

Sabtu, 19 Desember 2015

“Monopoli” Perasaan Manusia

Diposting oleh Zakky Abdillah di 11.56 0 komentar
Sumber Foto
Sepanjang 2015 ini, Saya mengamati beranda akun facebook saya, dimana sering dijumpai foto-foto yang diupload beberapa orang yang hendak menunjukkan realitas kemiskinan di jalanan. Seperti halnya di Surabaya ditunjukkan foto seorang penjual kertas teks isitighozah di daerah pasar Blauran, kemudian ada seorang penjual tebu yang menurut hipotesis saya bukan di Indonesia menjual keliling jalanan dan sampai meneteskan air mata, dan yang paling menggemparkan adalah seorang kakek yang bekerja sebagai badut winnie the pooh di daerah depan Lippo Mall Sidoarjo. Ia adalah kakek Suaedi yang awalnya mengaku berasal dari Driyorejo, Kab. Gresik ternyata berasal dari Mojokerto yang setiap hari bekerja sebagai badut di situ. Ia berdandan sebagai badut berwarna kuning demi menarik simpati warga yang lewat sehingga memberinya uang, hebatnya dalam satu hari Ia bisa mendapatkan 500 ribu, dari keterangan pihak Dinsos Sidoarjo menjelaskan bahwa kakek Suaedi itu memiliki Sepeda motor Vixion, motor matik, dan rumah. Bahkan Ia memiliki 7 orang isteri (Merdeka.com). Bayangkan saja, Ia memanfaatkan perasaan belas kasihan ratusan dan ribuan warga yang lewat untuk kepentingan pribadinya, mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri, memperkaya diri sendiri, coba kita hitung sama-sama, berapa gaji Ia perbulan dengan penghasilan 1 harinya 500 ribu. 500 ribu x 30 hari yaitu 15 juta dalam 1 bulan yang jelas ini sangat layak dibandingkan UMR tertinggi di Jawa Timur yang hanya 2,7 juta. Inilah jelas-jelas menunjukkan pemanfaatan terhadap perasaan manusia untuk kepentingan pribadi, apalagi dengan ‘memasang wajah’ miskin untuk mendapatkan kekayaan. Realitas yang satu ini saya sebut sebagai “Monopoli Perasaan Manusia”
Lantas, apakah perilaku yang semacam itu baik untuk masyarakat kita. Masyarakat Indonesia. Dengan realitas ini kita seakan menjadi menutup diri dan berhati-hati ketika hendak menyedekahkan rezeki kita kepada yang benar-benar membutuhkan. Bagaimana tidak, orang yang meminta-minta dan miskin yang memang realitasnya miskin kini terkamuflasekan oleh orang yang miskin bunglon. Akhirnya dengan perilaku yang semacam ini, kembali lagi orang yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya. Orang yang miskin ‘asli’ tidak berdaya menghadapi serangan kaum miskin ‘bunglon’. Yang miskin ‘asli’ semakin sengsara dengan makanan dan pakaian apa adanya, sedang miskin ‘bunglon’ menikmati nikmatnya makanan dan fashion.
Ini salah siapa ? entah salah siapa ? jangan tanya saya, tanya yang maha kuasa. Sebenarnya apa yang Ia mau atas umatnya ? tentu Allah yang maha kuasa telah menciptakan hukum-hukum alam yang sudah terukur kepada umatnya agar diterapkan guna menciptakan keadaan masyarakat yang lebih baik, tatanannya menjadi baik, seperti yang selalu diidam-idamkan oleh seluruh masyarakat, baik yang miskin, bodoh, jelata, proletar, borjuis, kaya, pintar, pasti menginginkan dunia dalam tatanan yang rapi. Tidak ada monopoli yang hanya memenangkan pribadi tertentu dan menindas kaum yang lain, menegakkan keadilan, sesuai kadarnya.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Kontroversi MUI Soal BPJS Haram, Merusak Nasionalisme ?

Diposting oleh Zakky Abdillah di 13.47 0 komentar
Sumber Foto : Kompas
Assalamualaikum W W


Kurang lebih 2 tahun sudah tidak membuka Blog saya ini yang membuat Saya teringat waktu aktif-aktifnya menulis di Blogger zaman SMP dulu..
Sekembalinya Saya di Blogger kali ini hendak menyoroti ramai-ramainya kontroversi Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir bulan Juli hingga saat ini. MUI menyatakan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan programnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dinilai Haram.
Saya mengutip dari Tempo, Alasan MUI (Jaih Mubarak) menyatakan haram ada 3 poin yaitu :
1) Gharar atau ketidakjelasan Akad. Jaih menyatakan bahwa Uang premi yang dibayarkan tidak jelas setelah dibayarkan menjadi milik siapa. Apakah menjadi milik Pemerintah, BPJS, ataupun masih milik pembayar premi. Jaih juga mempertanyakan uang yang dibayarkan apakah uang pembayaran ataukah uang pemberian/hibah ataukah sama dengan premi di asuransi konvensional.
2) Iuran yang dibayarkan tidak jelas kedudukannya. Apakah nanti uang itu akan disimpan di Bank ? di Bank mana ? Diinvestasikan dimana ? didepositokan ? dsb. sehingga Jaih menyebut iurannya tidak jelas
3) BPJS tidak memenuhi prinsip asuransi syariah. Sehingga pengelolaannya sama seperti asuransi konvensional pada umumnya dan sangat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Alasan-alasan ini yang disampaikan oleh MUI sehingga Ijtima' mereka menyatakan bahwa BPJS itu Haram.
Sebenarnya Saya menyayangkan MUI yang men-judge BPJS dengan predikat Haram. Dimana BPJS yang sudah berjalan lebih dari 1 tahun ini (disahkan saat akhir masa kepemimpinan SBY) agaknya baik-baik saja, tapi tiba-tiba di-judge begitu sakitnya. Padahal BPJS sejauh ini sudah banyak membantu rakyat Indonesia yang sakit agar tidak membayar sepeser pun saat mengidap penyakit. Penyakit-penyakit ringan seperti demam, flu, diare, dsb. dan juga sampai penyakit besar seperti tumor, kanker, dsb. juga dibiayai oleh negara (red: BPJS). Sehingga saya kira cukup membantu masyarakat. Meskipun saat ini belum mendaftar BPJS, Saya pernah mengetahui bahwa BPJS sangat membantu saat adik kelas Saya di SMA terkena penyakit "besar" dan memang tidak membayar sama sekali dan membantu keluarganya.
Karena sangat membantu itu dan juga saling membantu, Saya merasa bahwa Program JKN dari BPJS ini sangat bermanfaat meskipun dalam teknis pelaksanaannya juga masih ditemukan kekurangan. Misalnya saja antrean pendaftaran BPJS yang sangat panjang, satu-satunya faktor yang membuat saya sampai saat ini masih enggan mendaftar BPJS karena waktunya pasti panjang untuk mendaftar sehingga butuh mengalokasikan waktu lebih untuk mengurusnya. Dan juga kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai jenjang Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan juga kelas BPJS. Sehingga banyak masyarakat yang menganggap bahwa ketika sakit bisa langsung ke Rumah Sakit, padahal masih harus melewati Faskes di Puskesmas, dan ada surat rujukan, dlsb.
Masih bermanfaatnya BPJS bagi masyarakat meskipun ada kekurangannya membuat Saya menyayangkan putusan MUI terhadap BPJS dengan predikat Haram. Mengapa ?
1) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak menjelaskan bagaimana proses mereka menetapkan Hukum bahwa BPJS itu Haram. Sehingga masyarakat banyak mempertanyakan keputusan MUI ini karena menganggap BPJS masih baik-baik saja. (a) Siapa saja yang menghadiri proses Ijma' ulama saat penetapan Hukum ? Saya mempertanyakan hal ini karena pada awalnya persepsi Saya yang namanya MUI itu pasti kumpulan Ulama Islam dari semua Golongan Islam di Indonesia, akan tetapi Saya tercengang ketika Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Kompas ternyata tidak mendukung Fatwa MUI itu. Bahkan Said menyebut bahwa MUI terlalu mudah obral Fatwa. 
(b) Apakah pada saat penetapan Hukum Haram itu melibatkan pihak BPJS dan pihak terkait ataukah tidak ? Ketika penetapan hukum itu tidak melibatkan pihak terkait terutama BPJS bisa jadi penetapan Hukum ini tidak Obyektif. Sama halnya kita menuduh pencuri menjadi terdakwa, tapi tidak melaksanakan pesidangan. Sehingga tidak ada alat bukti dan tidak menggali informasi dari saksi, korban, maupun tersangkanya. Maka seharusnya MUI sebelumnya perlu menanyakan dulu kepada pihak Kementrian Kesehatan, BPJS, Kementrian Keuangan, Masyarakat yang menggunakan BPJS, dan pihak lain yang terkait untuk bisa menilai apakah memang BPJS ini Haram. Sehingga nantinya akan bisa menghasilkan keputusan yang obyektif yang sesuai dengan realitasnya.
2) Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum memperhatikan bahwa Indonesia ini adalah Negara Nasionalis dimana banyak sekali Suku, Agama, Ras, dan Golongan yang ada di Indonesia. Sehingga men-judge BPJS sebagai Lembaga yang Haram akan menemui banyak tantangan. Saya kawatir bahwa Fatwa MUI ini justru akan membuat banyak orang yang membenci Islam dan mencitrakan Islam sebagai Agama yang semaunya sendiri. Bahkan MUI menyarankan agar BPJS direformasi menjadi BPJS Syariah yang Saya rasa akan menemui banyak tentangan dari semua masyarakat Indonesia yang bisa membuat Nasionalisme di Indonesia menjadi sedikit tergoyang. Saya mengamati tidak pada hanya Fatwa BPJS haram ini saja yang membuat Nasionalisme hampir pecah, tapi pada saat MUI menetapkan mengucapkan Selamat Natal itu Haram juga menemui masalah.
Seharusnya evaluasi MUI terhadap BPJS tidak perlu disampaikan besar-besaran kepada publik melalui media, seharusnya bisa disampaikan langsung kepada BPJS, Kementrian Kesehatan ataupun Presiden sebagai bahan evaluasi. Sehingga tidak menimbulkan perpecahan.

Islam seharusnya bisa lebih besar lagi ketika Ia menyampaikan Keseimbangan dan Keobyektifan dengan Ilmu Pengetahuan di dalamnya. Sehingga dengan begitu Umat Islam akan lebih besar lagi, tanpa harus menyampaikan simbol-simbolnya tapi cukup dengan Keobyektifan dan bil Hikmah bisa menjadikan Islam rahmat bagi seluruh alam.

Sabtu, 09 November 2013

Salah Kaprah 10 November

Diposting oleh Zakky Abdillah di 09.49 0 komentar
Hari Pahlawan adalah Hari yang diperingati untuk memperingati perjuangan para pahlawan di Surabaya setiap tanggal 10 November. Di masyarakat sudah menjadi asumsi umum kalau tanggal 10 November identik dengan perobekan bendera di hotel Yamato atau kalau tidak ya matinya jendral belanda A.W.S Mallaby.
Perlu diketahui bahwa insiden perobekan bendera di hotel Yamato tidak terjadi pada tanggal 10 November 1945 tapi tanggal 18 September 1945.
Perlu diketahui pula bahwa dibunuhnya Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945 bukan 10 November 1945.
Lalu 10 November itu memperingati apa ?
10 November 1945 terdapat insiden dimana pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. itulah yang memancing Masyarakat Surabaya memberontak dan menganggap ultimatum itu sebagai penghinaan terhadap Indonesia. Dan terjadilah pertempuran yang luar biasa.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Mencari Kehidupan di Planet Mati

Diposting oleh Zakky Abdillah di 23.24 0 komentar

Angkasa luar adalah ruang hampa tak bertepi. Hingga kini, rahasianya masih tak terungkap oleh ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat tatanan sempurna berupa miliaran galaksi, bintang, planet, komet, asteroid serta awan gas dan debu. Semua benda langit ini bergerak bersama dengan keselarasan sempurna. Galaksi Bima Sakti merupakan salah satu gugusan bintang raksasa yang di dalamnya terdapat Tata Surya kita. Marilah kita pelajari bersama tatanan maha luas ini dari satu ujung ke ujung lainnya:
Pluto
Inilah planet yang terjauh dari matahari. Alamnya yang berbatu sungguh dingin luar biasa. Dengan suhu permukaan sekitar -238 OC, atmosfer tipis planet ini berupa bongkahan es yang mati.
Neptunus
Inilah satu lagi planet beku dengan suhu permukaan -218OC. Atmosfernya yang terdiri atas gas hidrogen, helium dan metana adalah beracun bagi kehidupan. Kandungan tinggi metana beracun menjadikan atmosfernya berwarna biru. Inilah dunia mematikan yang dipenuhi badai hebat berkecepatan 2000 kilometer per jam.
Uranus
Planet mati ini sebagian besarnya tersusun atas batu dan es. Perlu waktu 84 tahun bumi bagi Uranus untuk mengelilingi matahari. Atmosfer hidrogen, helium, dan metananya sungguh mematikan bagi kehidupan.
Saturnus
Inilah planet terbesar kedua di Tata Surya. Saturnus dikenal dengan susunan cincin yang mengitarinya. Cincin ini terdiri atas gas, bebatuan dan es. Planetnya sendiri secara keseluruhan tersusun atas gas: 75% hidrogen dan 25% helium. Kerapatan planet ini lebih rendah dari air.
Jupiter
Sebagai planet terbesar dalam Tata Surya, Jupiter merupakan planet gas berukuran 318 kali lipat lebih besar dari bumi. Terdapat bintik merah besar pada permukaannya, yang merupakan sebuah badai raksasa yang cukup untuk menelan dua planet Bumi kita. Tak dijumpai daratan pada permukaannya. Suhu Jupiter dingin luar biasa. Terdapat badai besar yang berlangsung ratusan tahun, serta medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apa pun. Planet yang mengerikan dan menakutkan ini memiliki bulan yang dipenuhi oleh gunung. Bulan ini dinamakan Io. Io menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi medan magnet Jupiter, dan mampu membangkitkan tegangan listrik 400.000 volt di antara dua kutubnya.
Mars
Atmosfer Mars bersifat racun dengan kandungan karbon dioksida tinggi. Permukaannya penuh dengan kawah akibat tumbukan meteor, serta ngarai sepanjang ratusan kilometer. Mars merupakan bola batu merah yang diliputi angin kencang dan badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan.
Venus
Planet ini tidaklah dingin membeku seperti planet lainnya. Sebaliknya, Venus adalah pemanggang raksasa dengan suhu panas membakar. Suhu permukaannya yang mencapai 450OC cukup untuk melelehkan timbal. Venus mempunyai atmosfer berat yang tersusun atas lapisan tebal karbon dioksida. Tekanan atmosfer planet ini setara dengan tekanan di Bumi pada kedalaman satu kilometer di bawah laut. Atmosfernya diliputi lapisan-lapisan asam sulfat berketinggian ribuan meter. Karenanya, planet ini selalu diguyur hujan asam mematikan. Tak ada yang dapat hidup dengan atmosfer semacam itu.
Merkurius
Planet ini berada paling dekat dengan matahari. Merkurius berputar amat lambat pada sumbunya. Siang dan malamnya yang amat panjang mengakibatkan belahan yang menghadap matahari menjadi merah membara, sedang belahan yang lain membeku. Lingkungan semacam itu akan mematikan segenap makhluk hidup.
Demikianlah, delapan dari sembilan planet di Tata Surya kita, dan seluruh 53 bulannya, tidak mampu menyokong kehidupan. Masing-masing adalah planet mati, bola batu dan gas yang membisu. Namun, ada satu planet dalam Tata Surya yang belum kita amati. Planet ini sungguh berbeda dengan yang lain. Ini karena semua sifatnya, dari atmosfer hingga susunan permukaannya, dari suhu hingga medan magnetnya, dan dari unsur pembentuk hingga jaraknya dari matahari, telah diciptakan secara terbaik untuk menopang kehidupan. Planet tersebut adalah Bumi kita, yang juga dijuluki Planet Biru.
Pada bagian selanjutnya, akan kita singkap bersama sekelumit saja dari beragam misteri tak terhingga dari Planet Biru ini. Sekelumit ini pun sudah cukup untuk menunjukkan kehebatan Pencipta bumi. Dialah Allah, Tuhan yang telah menciptakan bumi beserta kesempurnaannya. Berkat ini semua, kita dapat hidup dengan nyaman. Mahasuci Allah, kepadaNya jualah hendaknya kita haturkan rasa syukur yang tak terkira.

UKURANNYA MEMANG SUDAH TEPAT

Keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi adalah seajaib penciptaannya. Semua ini dimungkinkan oleh keadaan khusus yang sengaja dirancang agar paling sesuai bagi kehidupan. Bahkan perubahan terkecil terhadapnya dapat mengakibatkan bencana besar.
Bumi, yang juga dijuluki sebagai Planet Biru, diciptakan secara ajaib dengan sifat istimewanya yang tak terhitung. Semua ini demi menjaga berlangsungnya kehidupan di atasnya. Berkat sifat-sifat ini, yang tidak dimiliki oleh planet-planet tetangganya, bumi menyediakan tempat yang luar biasa nyaman dan indah untuk hidup.
Ukuran bumi bukan kebetulan
Selain jaraknya dari matahari, kecepatan berputarnya, atau ciri permukaannya, bumi juga memiliki ciri penting lain, yakni massanya. Ketika mencermati planet-planet yang ada, akan kita dapati perbedaan massa yang besar. Merkurius, misalnya, berukuran hanya 8% dari massa Bumi, sementara Jupiter 318 kali lebih besar. Apakah ukuran Bumi dibandingkan dengan planet lain merupakan suatu ‘kebetulan’?
Ketika mengamati ukuran Bumi, akan dengan mudah kita lihat bahwa planet kita ternyata memang telah sengaja dirancang agar pas seukurannya yang sekarang ini. Besarnya gaya gravitasi planet, termasuk gravitasi Bumi, ditentukan oleh ukurannya. Semakin besar ukuran sebuah planet, semakin besar pula gravitasinya, begitu pula sebaliknya. Karena itu, besarnya gaya gravitasi bumi yang sudah tepat ini tak terlepas dari ukurannya yang memang sudah pas. Ahli geologi Amerika, Frank Press dan Raymond Siever, mengulas betapa tepatnya ukuran Bumi:
Dan ukuran Bumi benar-benar sudah tepat – [ukurannya] tidak terlalu kecil sehingga akan menyebabkan hilangnya atmosfer akibat gravitasinya yang terlalu lemah untuk mencegah gas-gas lepas ke angkasa, tidak pula terlalu besar sehingga gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer, termasuk gas-gas berbahaya. (F. Press, R. Siever, Earth, New York: W. H. Freeman, 1986, hal 4)
Seandainya terdapat lebih banyak oksigen...
Ciri fisik bumi seperti massa, struktur, suhu, dan sebagainya, benar-benar sesuai bagi kehidupan. Namun, ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya kehidupan di Bumi. Penentu teramat penting lainnya adalah susunan atmosfer.
Atmosfer Bumi merupakan campuran uap air dan gas-gas yang terdiri atas 77% gas nitrogen, 21% gas oksigen dan 1% gas karbon dioksida. Oksigen sangat penting bagi kehidupan karena gas ini terlibat dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia. Hal menarik di sini adalah bahwa kadar oksigen dalam udara yang kita hirup ditentukan dengan sangat tepat. Dalam bukunya Nature’s Destiny: How the Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, profesor mikrobiologi terkenal Michael Denton menulis:
Dapatkah atmosfer Anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan? Tidak! Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, yakni 21%, sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer. (Michael Denton, Nature's Destiny: How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, The New York: The Free Press, 1998, hal. 121)
Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari peristiwa ‘daur ulang’ yang hebat: Hewan terus-menerus menggunakan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida yang tidak dapat mereka hirup. Tumbuhan malah melakukan hal sebaliknya: mengambil karbon dioksida yang mereka perlukan untuk hidup, dan melepaskan oksigen. Tumbuhan membebaskan jutaan ton oksigen ke atmosfer setiap harinya. Dengan adanya serangkaian peristiwa ini, kehidupan pun dapat terus berlanjut.
Tanpa kerjasama dan keseimbangan antara dua kelompok makhluk hidup ini, planet kita takkan dapat dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer Bumi akan lebih banyak mengandung oksigen. Tingginya kadar oksigen ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran daripada biasanya. Akibatnya, percikan api kecil saja sudah mampu memicu kebakaran besar. Demikian pula, jika kelompok hewan dan tumbuhan sama-sama menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, maka jumlah oksigen semakin lama akan semakin menipis. Pada akhirnya, makhluk hidup akan musnah di saat semua oksigen telah habis.
Namun, keseimbangan kehidupan telah ditetapkan dengan sempurna sehingga oksigen di atmosfer selalu dalam kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa cacat, yang senantiasa sempurna di setiap detiknya, sekali lagi memperlihatkan ilmu dan kekuasaan tak berbatas dari Penciptanya. Tuhan seluruh alam, Pencipta langit dan bumi ini adalah Allah yang Mahakuasa, yang telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita semua. Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini dalam ayat Al Qur’an:
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin?... (QS. Luqman, 31:20)(hy)
SESULIT MENYEDOT MADU
Kita bernapas setiap saat dalam hidup kita. Kita terus-menerus menghirup dan mengeluarkan udara dari dalam paru-paru kita. Mungkin karena terlalu sering bernapas, kita menganggapnya sebagai hal yang biasa. Namun, bernapas ternyata adalah sebuah pekerjaan yang berlangsung sangat rumit. Seluruh perangkat dan susunan tubuh kita dirancang sedemikian sempurna sehingga kita tak perlu berpikir untuk bernapas.
Mengapa bernapas mudah?
Ketika menghirup udara, oksigen memenuhi sekitar 300 juta ruangan kecil dalam paru-paru kita, yang biasa dikenal sebagai alveoli (tunggal: alveolus). Terdapat pembuluh sangat halus yang berukuran sangat kecil di sekeliling ruangan kecil dalam paru-paru kita. Pembuluh yang biasa disebut pembuluh kapiler ini menyerap gas oksigen (O2) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO2). Peristiwa ini berlangsung dalam waktu kurang dari setengah detik: oksigen ‘bersih’ masuk dan karbon dioksida ‘kotor’ keluar. Alasan mengapa ada 300 juta ruang kecil dalam paru-paru adalah agar paru-paru memiliki permukaan seluas mungkin yang dapat bersentuhan langsung dengan udara. Ruangan dalam paru-paru dan pembuluh kapiler yang mengelilinginya dirancang sekecil dan sesempurna ini agar meningkatkan laju pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Namun rancangan sempurna tersebut bergantung pada hal lain, yaitu kerapatan, kekentalan dan tekanan udara. Ketiga hal ini harus memiliki ukuran yang tepat agar udara dapat bergerak masuk dan keluar dari paru-paru. Sebuah contoh akan memudahkan kita memahami hal ini: sangatlah mudah untuk menyedot air dengan jarum suntik, sebaliknya akan jauh lebih sulit jika kita menggunakannya untuk menyedot madu. Ini karena madu memiliki kekentalan dan kerapatan lebih tinggi dari air. Jika kerapatan, kekentalan dan tekanan udara lebih tinggi, maka bernapas akan sesulit menyedot madu ke dalam jarum suntik. Namun, kita dapat bernapas dengan mudah dan nyaman, bahkan tanpa sadar kalau kita sedang melakukannya.
Demikianlah, yang menjadikan bernapas sedemikian mudah di antaranya adalah sifat dan ukuran atmosfer sebagaimana yang ada saat ini. Ahli biologi molekuler Profesor Michael Denton membuat ulasan berikut ini:
Jelaslah bahwa jika kekentalan atau kerapatan udara lebih tinggi, maka hambatan jalur pernapasan akan tak terkira. Dan tak ada perekayasaan ulang yang mungkin dilakukan pada perangkat pernapasan, yang mampu mengalirkan oksigen dalam jumlah cukup kepada suatu makhluk hidup penghirup udara dengan kerja metabolisme tinggi... Dengan memadukan berbagai tekanan atmosfer yang mungkin dengan berbagai kandungan oksigen yang mungkin, menjadi jelaslah bahwa hanya ada satu bagian teramat kecil... di mana seluruh beragam syarat bagi berlangsungnya kehidupan dapat dipenuhi... Sungguh merupakan hal teramat penting bahwa beberapa syarat penting dipenuhi pada satu bagian kecil ini di antara semua ragam atmosfer yang mungkin. (Michael Denton, Nature's Destiny:How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, The New York: The Free Press, 1998, hal. 128)
Ukuran atmosfer tidak hanya penting bagi kita untuk bernapas namun juga penting bagi Planet Biru, yakni bumi kita, agar tetap biru. Jika tekanan atmosfer di permukaan laut jauh lebih rendah dari nilainya yang sekarang, laju penguapan air akan jauh lebih tinggi. Kadar uap air yang meningkat di atmosfer akan mengakibatkan ‘efek rumah kaca’, yang menahan lebih banyak panas dan meningkatkan suhu rata-rata planet bumi. Di lain pihak, jika tekanan jauh lebih tinggi, laju penguapan air akan berkurang, dan mengakibatkan sebagian besar planet ini menjadi gurun.
Lebih dari sekedar biru
Banyak sekali sifat-sifat bumi yang menunjukkan penciptaannya secara khusus untuk kehidupan. Apa yang telah dipaparkan di sini hanyalah sekelumit dari keseimbangan luar biasa yang penting bagi kehidupan di Bumi. Dengan meneliti Planet Biru ini, kita dapat merinci semua sifat ajaib ini sebanyak yang kita mau, lebih dari sekedar warnanya yang biru. Ahli astronomi Amerika Hugh Ross telah membuat perinciannya sendiri dalam bukunya The Creator and The Cosmos (Pencipta dan Jagat Raya):
SIFAT BUMI
PENYIMPANGAN DARI KEADAAN
YANG SEKARANG
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
Gravitasi permukaan bumi Jika lebih kuat atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana
Jika lebih lemah Atmosfer akan kehilangan terlalu banyak air
Ketebalan kerak bumi Jika lebih tebal terlalu banyak oksigen akan dipindahkan dari atmosfer ke kerak bumi
Jika lebih tipis aktifitas gunung berapi dan gempa akan terlalu besar
Masa perputaran pada sumbu bumi
Jika lebih lama perbedaan suhu antara siang dan malam akan terlalu besar
Jika lebih pendek Kecepatan angin di atmosfer akan terlalu tinggi
Kandungan ozon di atmosfer Jika lebih banyak suhu permukaan bumi akan terlalu rendah
Jika lebih sedikit suhu permukaan bumi akan terlalu tinggi; dan akan terlalu banyak radiasi sinar ultraviolet pada permukaan bumi
Aktifitas gempa Jika lebih besar terlalu banyak makhluk hidup yang musnah
Jika lebih kecil zat-zat makanan di dasar lautan (yang berasal dari aliran sungai) takkan terdaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik
Sumber: Hugh Ross, The Creator and the Cosmos, Navpress, 1995, hal. 111-114.
Demikianlah, ilmu pengetahuan menunjukkan betapa Allah telah menciptakan seluruh alam dan semua makhluk hidup. Kewajiban manusia adalah merenungkan hal ini dan bersyukur kepada Allah, yang menciptakan dirinya dan seluruh jagat raya. 

Taken From : Majalah Insight Edisi 1 Agustus 2003

Ketika Beruang Berubah Menjadi Paus

Diposting oleh Zakky Abdillah di 23.10 0 komentar


“...Saya melihat tidak adanya kesulitan pada sekawanan beruang untuk mengalami perubahan bentuk dan kebiasaan hidup akibat seleksi alam, sehingga menjadi semakin sesuai untuk lingkungan perairan, dengan mulut yang semakin bertambah besar, hingga dihasilkan seekor makhluk sebesar ikan paus...” (Charles Darwin)
Para pendukung teori evolusi (biasa disebut sebagai kaum evolusionis) mengatakan, “kehidupan muncul dari benda tak hidup dengan sendirinya tanpa sengaja diciptakan”. Pernyataan ini telah digugurkan oleh ilmu pengetahuan masa kini. Selain itu, tidak dijumpai mekanisme atau rangkaian peristiwa apa pun di alam yang mendorong terjadinya evolusi. Tidak ada mekanisme alamiah yang dengannya sebuah sel dapat berubah menjadi makhluk hidup yang berukuran lebih besar dan rumit, dan seterusnya sehingga sel ini dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari jutaan jenis makhluk hidup yang berbeda.
Rusa takkan menjadi kuda
Darwin mengemukakan sebuah penjelasan yang ia anggap sebagai peristiwa alamiah yang mampu mendorong terjadinya evolusi yang digagasnya. Peristiwa alamiah ini disebut seleksi alam. Judul buku yang ditulis Darwin dengan jelas menunjukkan perhatian khusus yang ia berikan pada seleksi alam ini: The Origin of Species by means of Natural Selection (Asal-Usul Spesies, Melalui Seleksi Alam).
Seleksi alam didasarkan atas anggapan bahwa makhluk hidup yang kuat dan yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan tempat hidupnya akan terus bertahan hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang diburu oleh pemangsa seperti harimau, rusa-rusa yang mampu berlari lebih cepat akan tetap hidup. Setelah sekian lama, yang akan tersisa dalam kelompok tersebut adalah rusa-rusa yang kuat dan gesit, karena yang lemah dan lamban telah menjadi mangsa dan punah. Hal ini memang terjadi dan dapat diterima. Akan tetapi perlu diingat bahwa peristiwa ini tidak akan menjadikan rusa berevolusi. Dengan kata lain, seleksi alam tidak merubah rusa-rusa kuat tersebut menjadi spesies hewan lain seperti kuda, misalnya. Seleksi alam hanya menghilangkan anggota-anggota hewan yang lemah, cacat dan berpenyakit; dan menjaga kelestarian dan kesehatan spesies tertentu. Jadi, seleksi alam bukanlah pendorong terjadinya evolusi karena tidak mampu merubah spesies yang satu menjadi spesies lain yang berbeda.
Darwin sebenarnya juga sudah menyadari masalah ini. Inilah sebab mengapa ia mengaku dalam bukunya The Origin of Species dengan mengatakan:
Seleksi alam tidak berperan apa pun selama perubahan yang menguntungkan tidak pernah terjadi.
(Charles Darwin, The Origin of Species, A Facsimile of the First Edition, Harvard University Press, 1964, hlm. 189)
Bayi-bayi tanpa lengan
Berkenaan dengan kemunculan sifat-sifat menguntungkan, Darwin sangat terpengaruh oleh gagasan biologiwan Prancis semasanya, yakni Lamarck. Lamarck berpendapat, makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang diperolehnya semasa hidup kepada keturunan berikutnya.
Menurut Lamarck, jerapah berevolusi dari hewan mirip rusa. Leher mereka memanjang dari keturunan ke keturunan berikutnya karena senantiasa berusaha menggapai cabang pohon yang lebih tinggi untuk mendapatkan makanan. Lamarck juga percaya bahwa jika lengan dari anggota sebuah keluarga dipotong selama beberapa keturunan, maka setelah sekian lama bayi-bayi keturunan keluarga ini akan terlahir tanpa lengan.
Darwin sangat terpengaruh oleh contoh-contoh ini. Ia kemudian memunculkan pernyataan yang lebih berani. Dalam bukunya The Origin of Spesies, ia mengatakan bahwa sejumlah beruang ketika mencoba berburu di perairan, berevolusi menjadi ikan paus. Darwin mengatakan dalam bukunya:
...Saya melihat tidak adanya kesulitan pada sekawanan beruang untuk mengalami perubahan bentuk dan kebiasaan hidup akibat seleksi alam, sehingga menjadi semakin sesuai untuk lingkungan perairan, dengan mulut yang semakin bertambah besar, hingga dihasilkan seekor makhluk sebesar ikan paus.
(Charles Darwin, The Origin of Species, a facsimile of the First Edition, Harvard University Press, 1964, hlm. 215)
Lamarck dan Darwin telah keliru. Pendapat mereka bertentangan dengan sejumlah hukum dasar biologi. Hal ini dapat dimengerti mengingat di masanya, genetika, mikrobiologi dan biokimia belumlah ada sama sekali sebagai cabang ilmu pengetahuan. Bahkan hukum pewarisan sifat belumlah dikenal sama sekali. 

Taken from : Majalah Insight Edisi 1 Agustus 2003

Jumat, 18 Oktober 2013

Idul Adha SMA Negeri 12 Surabaya 1434 H

Diposting oleh Zakky Abdillah di 09.34 0 komentar





Hari yang dinanti itu akhirnya tiba. 15 Oktober 2013 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha SMA Negeri 12 Surabaya melaksanakan Sholat Ied bersama seluruh warga Sekolah dan Penyembelihan Hewan Qurban yang dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2013.

Pagi-pagi buta seluruh warga sekolah berbondong-bondong untuk menuju lapangan utama SMA Negeri 12 Surabaya untuk melaksanakan Sholat Ied. Tepat pukul 6 pagi, Imam dan Khotib sholat Ied memulai memimpin sholat. Seluruh siswa, guru, dan karyawan dengan khusyuk mendirikan sholat. Setelah salam, disambut dengan bilal (Bagus Setiawan), Khotib mulai naik mimbar. Khutbah yang disampaikan oleh Ust. M. Nurakhman, S.Ag itu disambut baik oleh para siswa. Siswa dengan hikmat merangkum khutbah yang disampaikan sebagai tugas Pendidikan Agama Islam. Khutbah yang disampaikan menyinggung masalah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan kisah teladan Nabi Ibrahim AS dan Putranya. Setelah melaksanakan Sholat, para siswa kembali ke rumahnya masing-masing.
Keesokan harinya, dimulai Pukul 08.30 Bapak Drs.H. M. Hasanul Faruq, M.Pd selaku Kepala Sekolah memulai menyembelih Sapi pertama. Untuk Idul Adha kali ini SMA Negeri 12 Surabaya menyembelih 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang alhamdulillah dapat didistribusikan kepada Siswa yang kurang mampu, warga sekitar, dll.
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
blog-indonesia.com
Powered By Blogger
  • Beranda
  • Trivia

Arsip

  • ▼  2015 (3)
    • ▼  Desember (2)
      • Menelisik Pertentangan Hakikat Manusia
      • “Monopoli” Perasaan Manusia
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2012 (23)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (39)
    • ►  Desember (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (10)
  • ►  2010 (42)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (15)

Pengunjung

Followers

About Me

Foto saya
Zakky Abdillah
Lihat profil lengkapku

My Facebook

Zakky Abdillah

Buat Lencana Anda
free counters

Postingan Populer

  • sejarah radio Suzana di telingaku
    Mbak Sri, adalah seorang pembantu yang pernah bekerja di rumahku sekitar 5 tahun lalu. Ia memperkealkanku dengan Radio, Radio Suzana tepatny...
  • Kaisar Victorio
    Kaisar Victorio alias Akhmad Afandi lahir di Surabaya, 14 Juni 1946 . adalah salah satu penyiar radio Suzana 91.3 fm Surabaya. ia bisa mema...
  • Boso Suroboyoan
    Dialek Surabaya  atau lebih sering dikenal sebagai  bahasa Suroboyoan  adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di  Surabaya  dan ...
  • Penisilin
    Penemuan penislin selalu dikaitkan dengan ilmuwan Skotlandia, Alexander Fleming pada 1929, walaupun sebenarnya banyak ilmuwan lain yang tela...
  • Lubang di Guatemala
    Ini adalah Lubang yang berada di Guatemala. lubang ini berdiameter 20 meter dan berkedalaman 30 meter. lubang ini terbentuk karena adanya B...
  • jarak mata penonton dari televisi
    masalah jarak menonton tv, harus diperhatikan. Jika tidak akan dapat merusak mata kita terutama anak-anak dan remaja. Rata rata penyakit...
  • Tanda-tanda terkena diabetes
    Diabetes adalah penyakit kronis yang bisa memicu berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik. Untuk itu ketahui ciri-ciri yang di...
  • Download Lagu
    Silakan Download Lagu Ini.: Maknyusss!!! Lady Gaga-Bad Romance Titiek Puspa&Pinkan Mambo-Si Hitam(opening Suegelelek Suzana 91.3 fm)...
  • Perbedaan antara Lebah Dengan Tawon
    Lebah madu adalah serangga eusosial yang termasuk dalam ordo Hymenoptera yang merupakan satu ordo dengan tawon. Lebah madu dapat dibedak...
  • Nasionalisme anjlok lagi
    Nasionalisme kini di Indonesia mulai agak menurun sejak Timnas sepakbola indonesia Tersungkur dalam laga bertajuk final piala AFF 2010 mengh...
© Copyright 2011 ZA 12 Blog designer by zakky abdillah
Diberdayakan oleh Blogger.